Saturday 28 April 2012

Tiga Gaya Asuh dan Efeknya pada Kehidupan Sosial Anak

Tiga Gaya Asuh dan Efeknya pada Kehidupan Sosial Anak
Ditulis oleh                  : Birgitte Coste
Diterjemahkan oleh     : Wening Sekar Satiti / PG-PAUD / April 2012

Dimulai dari penelitian pada tahun 1960, ditemukan tiga gaya asuh untuk membantu kita memahami dan menjelaskan kebiasaan dan perkembangan anak.
Hasil observasi mengenai dampak dari pengasuhan orang tua terhadap perkembangan anak menarik perhatian banyak peneliti dan sosiolog selama bertahun-tahun. Diane Baumrindlah yang mula-mula menjelaskan tentang gaya asuh dan efek dari tiap gaya asuh terhadap kebiasaan, kemampuan sosial, dan kematangan atau kedewasaan anak.

Ketika Pola Asuh Mempengaruhi Kemampuan Bicara Anak

Manusia sebagai makhluk sosial hidup berinteraksi dan saling menguntungkan satu sama lain. Dalam berinteraksi dibutuhkan alat untuk dapat bertukar pikiran dan perasaan. Pertukaran ini kita sebut dengan komunikasi. Dalam berkomunikasi, manusia membutuhkan sarana yang dapat menyimbolkan pikiran dan perasaan yang akan disampaikan maknanya pada orang lain yaitu bahasa. Salah satu bentuk bahasa yang dapat digunakan adalah bicara. Bicara merupakan bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud (Hurlock jilid 1 : 176) dan makna.

Review Buku : The Geography of Bliss

Beberapa minggu lalu, aku selesai membaca buku ini “The Geography of Bliss”. Isinya sangat menarik. Saat baca buku ini rasanya seperti telah datang ke negara yang sedang dibahas. Dan yang lebih menarik adalah bagaimana penulisnya bisa meresapi dan mendapat data yang tepat dalam menggambarkan pemikiran warga negara yang bersangkutan tentang arti kebahagiaan. Setelah membaca buku ini aku merasa sangat bersyukur dapat hidup di dunia dengan kebebasan berpikir yang Tuhan berikan pada kita. Lihat saja betapa beragam pola pikir orang-orang tentang arti kebahagiaan sesuai dengan letak geografis daerahnya, dengan sejarah kaum sukunya, dan sesuai dengan iklim negara yang bersangkutan.
Sebuah pikiran lain muncul dalam kepalaku selain kekagumanku akan kebesaran Tuhan dalam mengelola dunia ini dengan sangat sempurna. Pikiran bahwa seharusnya Indonesia masuk daftar negara terbahagia di dunia. Orang Swiss menekan rasa iri dengan menyembunyikan barang. Orang Islandia menekan rasa iri dengan membagi barang. Dengan begitu mereka hidup dengan bekerja sama. Dan kedua negara itu adalah negara-negara yang masuk peta negara bahagia. Ini yang kumaksud dengan gotong-royong di Indonesia seharusnya bisa membuat Indonesia masuk peta negara bahagia. Gotong-royong adalah bekerja sama, saling berbagi, dan hal ini dapat menekan rasa iri dan menimbulkan rasa kekeluargaan. Dengan begitu kita akan bahagia, menjadi salah satu warga terbahagia di dunia.

Posting cerpen

Cerpen Little Life yang baru saja kuposting sebenarnya akan berada di antalogi cerpen tiga kota yang sebentar lagi terbit dalam bentuk digital. Tapi karena aku juga ingin teman-teman membacanya di blogku versi sebelum diedit, akhirnya aku putuskan untuk memposting cerpen itu sebelum diterbitkan. Semoga dengan membaca cerpen Little Life, teman-teman jadi penasaran dengan cerpen-cerpen lain di antalogi cerpen tiga kota yang pastinya bagus-bagus ^^

Resah dan Gelisah

Sebenarnya aku sedikit ragu untuk posting karyaku di blog-ku, maksudku aku takut ada yang meng-copy-paste. Tapi aku hanya ingin membagi apa yang ada di kepalaku dan karya yang kubuat untuk semuanya. Berhubung karya-karyaku jarang yang masuk final lomba cerpen, dan karena aku ingin karyaku dibaca orang lain, akhirnya aku putuskan membuat blog untuk memposting karya-karyaku itu. Semoga teman-teman yang membaca suka dengan karyaku dan memberiku dukungan dan tanggapan positif.
Suwun terima kasih ^^

Little Life Cerpen oleh : Wening

 “Jia!”panggil Ibu dari dapur.
“Iya, tunggu sebentar, Bu.” Sepertinya Ibu sudah tak sabar lagi ingin aku segera datang.
Aku berjalan pelan menuju dapur tempat Ibu sedang memasak. Siang hari adalah waktu bagi Ibuku memasak untuk makan siang sekaligus makan malam.

Kesan Setelah Menonton Gokusen Season 2

Sedikit review untuk dorama yang baru saja kutonton. Judulnya Gokusen. Berhubung aku sedang suka dengan KAT-TUN terutama Kamenashi Kazuya dan lagu theme song dorama ini dinyanyikan olehnya yang berjudul Kizuna, alhasil aku berakhir di Prima net mencari dorama ini. Ketemu. Hore. Selain itu, aku terpana oleh tokoh Yankumi di Gokusene The Movie yang kutonton tahun lalu. 
Berhubung aku dibesarkan dalam trah keluarga yang hampir sebagian besar adalah pendidik dan bekerja di bidang pendidikan, alhasil aku jadi familiar dan menyukai tema-tema pendidikan. Jarang ada film atau dorama yang menceritakan kehidupan dunia pendidikan yang seru untuk ditonton, jadilah Gokusen sebagai dorama dan movie yang paling berkesan tentang kehidupan dunia pendidikan bagiku.
Pertama kali yang kutonton adalah versi movie-nya. Aku terpana selesai menonton film itu. Alasannya? Karena mereka menampilkan sosok guru yang menurutku seharusnya begitu : mengenal muridnya, peduli pada muridnya, dan mencintai muridnya serta percaya pada SEMUA muridnya. Kebanyakan guru yang kutemui di dunia nyata adalah sosok guru yang mengenal, peduli, sayang, dan percaya hanya pada murid tertentu, sementara itu Yankumi adalah sosok guru yang mengenal, peduli, sayang dan percaya pada semua muridnya, catat, SEMUA muridnya sehingga dia juga mendapat balasan cinta dari semua murid-muridnya itu. Itulah adegan yang paling menyentuh, ketika semua muridnya bersatu dengannya membantu murid yang sedang dalam masalah.
Banyak hal yang terjadi selama tiga bulan masa percobaan Yankumi menjadi guru di sekolah menengah atas Kurogin. Dia lagi-lagi mendapat jatah kelas yang punya reputasi sulit diatur. Untuk lebih jauh bagaimana kisah Yankumi bersama murid-murid berharganya ini, silakan tonton di dorama Gokusen season 2. Dijamin tak akan kecewa dan malah akan mendapat banyak pelajaran bermakna dan berharga.
Selamat menikmati ^^ ...

Review Buku : Ndemin Selawase

Review Buku

Judul buku                  : Ndemin Selawase
Pengarang                   : Rina Tri Lestari
Penerbit                       : Penerbit NDEMIN
Jumlah halaman           : 113 halaman
Tahun terbit                 : 2011

Aku Seorang Mahasiswa Prodi PG-PAUD

   Pertama kalinya melihat pengumuman SNMPTN yang paling tidak terima adalah Bapakku. Di website itu tertulis bahwa aku diterima di universitas ini di prodi PG-PAUD. Terlihat jelas rona muka Bapak yang berubah menjadi pasai, kuyu, dan kecewa. Bisa juga dibilang sepertinya Bapakku kecewa campur menahan tawa. Aku sendiri baik-baik saja. Well, sebenarnya aku tidak merasakan apa-apa, tidak gembira tidak juga kecewa, tapi bukan pasrah, hanya tidak tertarik tapi juga tidak benci, netral-netral saja.
            Kali kedua melihat orang kecewa karena aku diterima di prodi ini adalah ketika aku silaturahmi ke almamater SMPku dan bertemu dengan guru bahasa Inggris yang dulu mengajarku dan berharap aku masuk HI UGM. Beliau tidak terlihat kecewa, lebih tepatnya beliau terlihat seperti mau-jadi-apa-kamu-masuk-prodi-itu. Itu merupakan penghinaan terbesar yang kuterima setelah masuk prodi ini. Sejak itu aku terpacu untuk mencintai prodi ini dengan caraku.
            Di samping banyaknya orang yang sepertinya tidak percaya aku masuk prodi ini, ada beberapa orang yang tidak meremehkan. Guru olahraga SMPku menganggapku pintar mencari peluang, begitu juga dengan salah satu Budheku. Mereka bilang bahwa aku pintar melihat peluang masa depan yang memang sekarang mulai terlihat banyak yang butuh lulusan prodi ini. Well, dulu aku memilih prodi ini bukan karena aku pintar melihat peluang, tapi terima kasih untuk komentar baik Guru olahraga SMPku dan Budheku.

Perfect Girl Evolution (Manga, Anime, Live Action)

Sedikit review yang baru kutonton dan kubaca bulan lalu ya.

Aku Seorang Wening

Aku lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Jawa. Orang tuaku memberi nama Wening. Menurut mereka Wening berarrti bening, mereka mengharapkanku menjadi seseorang yang jujur. Setelah kucari tahu di buku kumpulan wayang Bapakku, Wening adalah nama kembaran laki-laki Sang Hyang Wenang, hanya saja Wening tidak terlalu terkenal di dunia pewayangan. Hal ini membuatku bertanya kenapa orang tuaku memberi nama anak perempuan mereka dengan Wening yang dalam pewayangan adalah tokoh laki-laki? Ada yang bisa membantuku?
Menulis di blog. Aku kenal blog sudah lama, tapi keinginan untuk menulis di blog dan memposting karya-karyaku di blog baru kuputuskan sekarang setelah aku jatuh cinta lagi pada dunia tulis menulis. Seperti kebanyakan remaja lain yang punya masa mencari jati diri, aku sempat meninggalkan dunia menulis karena kupikir aku tak akan bisa berguna bagi orang lain di bidang itu. Tapi kemudian terjadi beberapa hal yang malah menguatkanku bahwa inilah yang seharusnya aku lakukan ; menulis, walaupun untuk saat ini tulisanku masih belum bagus. Aku akan terus belajar.
Aku harap mendapat banyak dukungan dari orang-orang di sekitarku. Ketika orang-orang tidak memberi kita reaksi terhadap aksi yang kita lakukan adalah hal terburuk yang pernah aku rasakan. Aku sungguh berharap mendapat reaksi dan tanggapan positif dan itu akan sangat menolongku.
Oh ya, selain di sini, aku punya satu blog lagi ; mini blog di Tumblr dengan domain alamat yang sama. Isinya hampir sama. Aku memutuskan membuat blog di Blogspot karena aku mengharapkan tanggapan dan dukungan dari orang-orang yang membaca tulisanku.
Suwun terima kasih ^^

Harapanku

 Sebagai seorang mahasiswa di prodi PG-PAUD, sekarang, aku lebih fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan anak. Tapi aku merasa tidak mungkin menjadi guru karena sifat pendiamku. Jadi, aku memutuskan untuk menjadi penulis cerita anak. Aku berharap dapat menelurkan banyak kisah yang mengandung makna moral dan bernilai bagi anak-anak di negaraku. Semoga aku bisa menjadi seperti Jacqueline Wilson. Dia adalah penulis anak favoritku.
Selain menjadi penulis cerita anak, aku juga suka menulis cerpen untuk remaja. Aku harap tulisanku dapat diterima masyarakat dan bisa mengispirasi para pembaca.
Aku mohon dukungan dari teman-teman ^^ Suwun terima kasih ...

Kisah Ibu yang Mengkhawatirkan Anak Perempuan Keduanya Oleh: Wening

Sabtu pagi itu, anakku mengirim sebuah pesan yang tidak kumengerti. “Ibu, minggu depan aku mengajak tiga orang rekanku. Mereka ingin bertemu dengan Ayah dan Ibu. Hari Kamis aku pulang membantu Ibu melakukan persiapan untuk menyambut mereka. Oh ya, aku mengirimkan pakaian baru untuk Ayah dan Ibu. Apakah sudah sampai? Tolong dipakai saat tamu-tamuku datang. Aku ingin mengenalkan mereka pada Ayah dan Ibu. Mereka sangat penting untukku.” Ayah sudah pergi kerja satu jam yang lalu. Anak pertamaku, Ratna, sudah menikah dan sekarang tinggal dengan suaminya. Aku ingin menelepon Ratih menanyakan langsung apa maksud pesannya. Tapi dia pasti sedang sibuk. Ini hari aktif sekolah, pasti dia sedang mengajar. Dia baru bisa diganggu siang nanti. Jadi, aku melanjutkan aktivitasku sambil terus mencari jawaban siapa yang diundang anak keduaku itu.

Orang Baru

Aku tidak tahu bagaimana caranya melindungi karya-karyaku yang pasti akan aku post di blogku ini, tapi aku harap semua yang membaca postingan hasil karyaku tidak mengkopi-paste karya-karyaku tanpa proper credit. Semu postingan dalam blogku ini asli buah pikiranku, so please respect it.
Suwun terima kasih ^^

SEBAB AKU PANTAS DIPILIH Cerpen: Wening

Aku mencoba berpikir. Aku mencoba menjabarkan semuanya. Kepedihan itu, kegembiraan itu, kebersamaan itu, rasa terharu itu, rasa jengkel itu. Sia-sia. 

Perkenalan sebagai Awal

Hai, salam kenal.
Namaku Wening, tapi biasa dipanggil Wen. Aku sangat suka film, manga, dan musik. Di sini aku ingin berbagi cerita kepada para pembaca, tentang apa saja yang kupikirkan, dan apa saja yang ada di sekitarku.
Sekarang aku duduk di bangku kuliah S1 semester 4 di salah satu universitas negeri di Yogyakarta. Aku mengambil prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Senang bertemu dengan kalian ^^ ...